Senin, 02 Maret 2009

Belajar Berenang dalam Banjir

Di saat banjir sedang melanda sebagian wilayah di jawa Timur, adakah satu celah untuk memandangnya sebagai satu momen indah?

Ah...Bagaimana mungkin! Saat sawah yang mulai menguning menjadi kolam coklat, ternak menjadi tidak tenang tidurnya karena harus berpindah kandang ke tepi jalan raya, balai bambu yang sebelum banjir menjadi kasur empuk dan hangat di dalam bilik temaram, beralih fungsi menjadi sekat jalan raya.

Mobil patroli polisi meraung-raung, menyiratkan warga agar siaga "29". Mobil SAR meliuk-liuk menembus kerumunan warga yang tercenung memandangi rumah yang terendam. Anak balita digendong ibunya atau dituntuk kakanya membawa kotak kecil mengharap iba pemakai jalan. Pemandangan ini menjadi begitu kental, setiap tahun, berulang dan berulang lagi. Saat petani tidak bisa menikmati hasil panen, saat nelayan kehilangan ikan-ikan di kolam

Lalu dimana momen indah itu? apakah mereka masih dapat tersenyum.ah..siapa bilang tidak bisa. Lha..wong banjir menjadi area wisata yang cukup menarik. Coba lihat, anak-anak muda itu, mereka malah asik memandang derasnya air di atas sepeda motor, pengemudi kendaraan menyempatkan diri untuk berhenti, lalu mengamati derasnya air Bengawan solo yang bergulung-gulung melindas apa saja yang dilewatinya.

Lalu...seorang pemuda berkata ...."ya masih untung kok Mbak...karena banjir kita malah dapat ikan banyak, dalam banjir kita juga bisa belajar berenang..he he  

Note from journey

Kalitidu Bojonegoro